FKIP Univeristas Alma Ata tentang Sikap Siswa terhadap STEM – Banyak hal penting yang harus dimiliki siswa di era ini. Salah satu yang terpenting ialah mengembangkan keterampilan inkuiri dan merangsang sikap positif terhadap pendidikan STEM. Pendidik dan warga sekolah perlu mengintegrasikan STEM dalam pembelajaran karena dapat bermanfaat bagi perekonomian nasional [2]. Integrasi STEM bertujuan untuk menggabungkan berbagai disiplin ilmu. Hal ini bertujuan untuk melibatkan siswa dalam topik yang diminati. Para guru juga dapat sambil mengajarkan pemikiran kritis dan pengetahuan konten inti untuk kesuksesan masa depan dalam karir STEM [3] di berbagai level sekolah.
STEM di Sekolah
Pada akhir fase pembelajaran di tingkat sekolah dasar, banyak siswa yang menganggap IPA membosankan, sulit, dan tidak relevan dengan kehidupan mereka [4]. Oleh karena itu, jumlah mahasiswa yang belajar dan memasuki bidang STEM semakin berkurang, padahal lowongan pekerjaan STEM semakin banyak [5]. Rendahnya minat mahasiswa dalam memahami STEM tetap menjadi salah satu perhatian utama para pemangku kepentingan di era ini [6].
Sikap dan minat kerja siswa di bidang STEM terus berubah sepanjang tahun baik di sekolah dasar maupun menengah. Sikap siswa terhadap mata pelajaran STEM sangat bervariasi dan umumnya menurun selama tahun pertama sekolah menengah karena sejumlah perubahan sikap mereka [8]. Padahal, banyak hal yang dibutuhkan oleh mahasiswa yang ingin bekerja di bidang STEM untuk memajukan daya saing global dan pertumbuhan ekonomi [9].
Ada hal yang perlu dilakukan untuk memotivasi siswa agar bersedia melanjutkan studi dan karir di bidang STEM. Usaha yang dapat dilakukan ialah mengembangkan pemahaman tentang karakteristik menarik dari STEM. Selain itu dapat juga menggambarkan individu yang bekerja di bidang STEM dapat menjadi langkah penting untuk diambil [10]. Pendidikan STEM berkontribusi untuk mengubah siswa menjadi produsen. Siswa bukan hanya penerima pengetahuan dan teknologi, dan mendorong pemikiran kritis, kreatif, dan pemecahan masalah. Oleh karena itu pendidikan STEM harus menjadi topik sentral dalam bidang pendidikan dalam kaitannya dengan hasil belajar.
Hasil Penelitian
Tim peneliti Universitas Alma Ata telah meneliti sikap siswa terhadap STEM dan keterampilan abad 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan ranah IPA, nilai rata-rata siswa adalah 3,23 (sedang) sedangkan ranah matematika yang diperoleh adalah 3,21 (sedang); domain technology/engineering yang diperoleh sebesar 3,68 (sedang) dan domain keterampilan abad 21 yang diperoleh sebesar 3,65 (sedang).
Berdasarkan jenis kelamin, ada perbedaan yang signifikan antara sikap siswa laki-laki dan perempuan terhadap STEM dan keterampilan abad ke-21. Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan berdasarkan kelas siswa. Berdasarkan temuan ini, disarankan agar guru atau pembuat kebijakan harus memahami sikap siswa sebelum menerapkan pembelajaran berbasis STEM dan keterampilan abad ke-21. Temuan ini dapat digunakan untuk menciptakan pembelajaran STEM dan abad ke-21.